25 Mar 2015

Apakah Dengan Mendapatkan Gelar Magister, Pekerjaan Atau Jenjang Karir Seseorang Menjadi Lebih Baik ?

"Apakah Dengan Mendapatkan Gelar Magister, Pekerjaan Atau Jenjang Karir Seseorang Menjadi Lebih Baik ? " menjadi topik pilihan dalam artikel kali ini. Tim Soepeno Blog menyajikannya untuk pembaca sekalian. Selamat menikmati!

Pertanyaan ini sering kali muncul atas keresahan mengenai kondisi pendidikan dan ekonomi di Indonesia. namun dari pertanyaan diatas saya akan menjawab, mungkin saja "Ya" atau justru malah sebaliknya, semakin terpuruk. 
Hidup adalah pilihan mau bekerja atau kuliah dan buatlah itu menjadi lebih baik.
Permasalahannya terletak pada kesiapan mental dan keilmuan, ketika seseorang yang menempuh gelar magister, sudahkah ia paham benar tentang orientasi dirinya hendak bagaimana atau mau dibawa kemana gelar magister tersebut ?

Ketika seseorang telah menempuh pendidikan sarjana S1, biasanya mereka langsung tancap gas berlomba-lomba mencari lapangan pekerjaan (job seeker) atau mencari informasi kapan diadakannya acara Job Fair yang biasanya diikuti puluhan perusahaan dari yang bonafit sampai yang ecek-ecek. Rutinitas itu akan terus berlanjut sampai seseorang mendapatkan jenis pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diharapkannya, entah itu bicara mengenai gaji, posisi, jabatan, atau jenjang karir.

Namun lain hal nya ketika semua harapan itu bertolak belakang, bagi mereka yang memiliki latar belakang keluarga mampu, seseorang biasanya mengambil jalan lain, salah satunya yaitu Kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi (Magister / S2) dengan harapan persaingan pencari kerja di tingkat jenjang semakin sedikit, sehingga peluang menjadi lebih besar. ini yang menjadi salah satu alasan mengapa para sarjana S1, ketika mereka lulus kuliah, mereka berusaha merayu orang tua atau mencari beasiswa kesana-kemari untuk bisa menempuh kuliah S2 (Magister) dengan alasan nantinya ia bisa mendapatkan gaji, posisi, jabatan, atau jenjang karir yang lebih baik.

Sebuah Kenyataan

Memang terkadang kenyataan itu terasa pahit, bagi mereka-mereka yang sedang menempuh jenjang magister, mereka sebenarnya hanya mencari titik aman dalam status sosial di lingkungannya. Bagaimana tidak, status sosial sebagai seorang mahasiswa memang masih menjadi status yang paling aman bagi masyarakat umum, ketika dunia lapangan pekerjaan memang masih jauh seperti yang diharapkan.

Namun bagaimana nasib mereka ketika sudah lulus dengan gelar magister yang disematnya, menyandang status  fresh Graduate magister, bukankan justru malah semakin berat bebannya, karena perusahaan mana yang mau menerima seorang calon pegawai yang berlatar belakang Magister, lalu apakah mereka mau dibayar dengan standar UMR ? jadi sebenarnya perusahaan itu hanya mengiginkan seorang tenaga kerja dengan latarbelakang sarjana S1, SMA/ atau yang sederatat.

Lain lagi bagi mereka-mereka yang memang memiliki orientasi yang jelas. Seperti, sebelumnya mereka sudah memiliki pekerjaan namun keilmuannya dirasa belum cukup untuk menunjang kinerja atau dalam suatu jenjang karir disuatu perusahaan membutuhkan standar minimal untuk menduduki posisi jabatan tertentu, atau seseorang yang memang ingin menjadi peneliti atau penulis, disitulah mereka berusaha kuliah lagi pada jenjang magister untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan relasi, sehingga apa yang ia harapkan dapat tercapai.

Jadi, alangkah baiknya berfikir ulang sebelum memutuskan untuk mengambil jenjang Magister, apakah orientasi anda sudah jelas ?, apakah lapangan pekerjaan membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi gelar Magister ? atau ada pertanyaan lainnya ?. Mungkin Jawaban saya adalah Jadilah seorang Enterpreneur, karena itulah yang sedang dibutuhkan Bangsa ini.  

Salam dari Kontibutor
Temukan Soepeno Blog di berbagai media social:
Twitter: @SEOPeno
Facebook: Soepeno Blog

Categories:

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © Soepeno Blog

Up ↑